Biasanya kita nggak puas dengan
setingan mesin, jika motor kita suah dikorekmaka main-jet dan pilot-jet
karburator perlu diseting ulang.
Setingannya tergantung pada korekan motor masing-masing, yang penting
bedakan rasa tarikan motor di mesin.
Lakukan penyetelan gas dan angin secara tepat. Jika motor dicoba
digeber/gasfull terus tarikannya kurang maka setelan main jet kurang
pas. Coba naikan setelan 5 angka dulu. Setelah itu, coba tarik gas lagi.
Jika pada tarikan gas yang tinggi masih ada jeda pada pasokan
bensin/masih mberebet, berarti main-jet masih kurang juga. Bisa naikan
satu step lagi, atau jadi 7 atau 7,5 angka. Biasanya, untuk korekan
harian kenaikan itu sudah cukup tinggi.
Sebaliknya, jika saat digas malah terasa mbrebet di putaran atas. Itu
artinya, kenaikan main-jet yang dilakukan terlalu besar dan harus
diturunin. Selain mbrebet, setelan main kegedean juga berdampak bensin
boros. Bensin terbuang dan nggak terbakar maksimal. Bisa dilihat di
busi. Kalau cepat sekali hitam, berarti setelan main jet terlalu besar,
ciri-ciri kondisi dapat dilihat pada tema busi.
Sementara untuk setelan pilot-jet karburator, coba hal ini. Nyalakan
motor, jika motor susah hidup setelah dilakukan penyetelan atau bisa
hidup tapi pada putaran bawah tampak seperti ada jeda/kosongnya tarikan
seperti bensin enggak jalan. Itu artinya pilot-jet nggak pas, perlu
dinaikan.
Cara menaikan juga bertahap. Sama seperti kenaikan main-jet, coba
dinaikan 5 angka dulu, jika msih kurang bisa dinaikan satu step lagi
antara 5 sampai 7,5 angka. Tentu saja, tergantung karakter mesin
msing-masing dan jenis karburator. Tapi biasanya setingan pilot dan
main-jet karburator nggak sampai 10.
Rabu, 21 Maret 2012
Cara mengecek kerusakan CDI
CDI
adalah jantungnya mesin motor kita, kalau rusak gawat deh, yang
orisinal harganya ratusan ribu rupiah, bahkan jutaan. Kalau pake yang
imitasi susah langsamnya sama agak ribet ngatur setelannya, harus
diakalin dulu. Jadi waspadai nih si CDI.Kerusakan pada CDI tidak bisa
dilihat dengan mata telanjang, harus diukur pake Avometer.
Caranya :
Caranya :
1. Setel avometer pada sinus 200 Volt.
2. Kabel merah avometer dihubungkan ke kabel CDI yang menuju koil.
3. Kabel hitam avometer dihubungkan ke massa/bodi.
4. Nyalakan motor/starter motor dengan kick starter, lalu lihat di avometer apakah ada arus/setrum yang keluar atau tidak ?
5. Bila tidak ada maka CDI rusak, dengan catatan arus/setrum dari sepul dan pulser ada yang mengalir ke CDI. Jadi sebelumnya cek dulu arus tersebut, caranya sama seperti di atas, hanya saja kabel merah avometer dihubungkan ke kabel sepul yang menuju CDI.
6. Kalau nggak ada avometer, coba aja kabel dari CDI yang menuju koil di sambungkan ke body besi motor, terus starter. Kalau ada percikan api berarti CDI masih bisa dipake, kalau nggak ada percikan api berarti CDI rusak, dengan catatan arus/setrum dari sepul dan pulser ada yang mengalir ke CDI.
OK, semoga berguna tulisan ini.
2. Kabel merah avometer dihubungkan ke kabel CDI yang menuju koil.
3. Kabel hitam avometer dihubungkan ke massa/bodi.
4. Nyalakan motor/starter motor dengan kick starter, lalu lihat di avometer apakah ada arus/setrum yang keluar atau tidak ?
5. Bila tidak ada maka CDI rusak, dengan catatan arus/setrum dari sepul dan pulser ada yang mengalir ke CDI. Jadi sebelumnya cek dulu arus tersebut, caranya sama seperti di atas, hanya saja kabel merah avometer dihubungkan ke kabel sepul yang menuju CDI.
6. Kalau nggak ada avometer, coba aja kabel dari CDI yang menuju koil di sambungkan ke body besi motor, terus starter. Kalau ada percikan api berarti CDI masih bisa dipake, kalau nggak ada percikan api berarti CDI rusak, dengan catatan arus/setrum dari sepul dan pulser ada yang mengalir ke CDI.
OK, semoga berguna tulisan ini.
Arti dari warna kabel motor
Warna kabel motor beda. Susah dimengerti orang awam. Apakah
artinya? Padahal oleh pabrikanan dibuat sederhana biar semua orang
ngerti.
Pada dasarnya warna kabel itu hanya mewakili muatan positif(+) dan negatif (-).
Berikut penjelasannya arti warna kabel kelistrikan sepeda motor :
1. HONDA
Hijau : (-) masa, berlaku untuk semua negatif
Merah : (+) aki
Hitam : (+) kunci kontak
Putih : (+) alternator pengisian
(+) lampu dekat
Kuning : (+) arus beban ke saklar lampu
Biru : (+) lampu jauh
Abu-abu : (+) flasher
Biru Laut : (+) sein/reting kanan
Oranye : (+) sein/reting kiri
Coklat : (+) lampu kota
Hitam-Merah : (+) spul CDI
Hitam-Putih : (+) kunci kontsk
Hitam-Kuning: (+) koil
Biru-Kuning : (+) pulser CDI
Hijau-Kuning: (+) lampu rem
2. YAMAHA
Hitam : (-) masa, berlaku untuk semua negatif
Hijau : (+) arus beban penerangan
Merah : (+) arus positif dari aki
Kuning : (+) lampu jauh
Coklat : (+) sein/reting kiri
Hijau : (+) arus beban (penerangan, dll)
Putih-Merah : (+) pulser CDI
Hijau-Hitam : (+) rem
3. SUZUKI
Hitam-Putih : (-) masa, berlaku untuk semua negatif
Putih-Merah : (+) pengisian dari magnet
Putih-Biru : (+) koil ke CDI
Putih-Hitam : (+) lampu rem
Kuning-Putih: (+) penerangan/lampu
Biru-Kuning : (+) pulser ke CDI
Merah : (+) aki
Oranye : (+) kunci kontak
Abu-abu : (+) lampu belakang
Hijau Muda : (+) Sein/reting kanan
Hitam : (+) sein/reting kiri
4. KAWASAKI
Hitam-Kuning: (-) masa, berlaku untuk semua negatif
Putih-Merah : (+) aki
Merah-Hitam : (+) lampu jauh
Merah-Kuning: (+) lampu dekat
Abu-abu : (+) Sein/reting kanan
Hijau : (+) sein/reting kiri
Biru : (+) lampu rem
Merah : (+) lampu belakang
Coklat : (+) klakson
Pada dasarnya warna kabel itu hanya mewakili muatan positif(+) dan negatif (-).
Berikut penjelasannya arti warna kabel kelistrikan sepeda motor :
1. HONDA
Hijau : (-) masa, berlaku untuk semua negatif
Merah : (+) aki
Hitam : (+) kunci kontak
Putih : (+) alternator pengisian
(+) lampu dekat
Kuning : (+) arus beban ke saklar lampu
Biru : (+) lampu jauh
Abu-abu : (+) flasher
Biru Laut : (+) sein/reting kanan
Oranye : (+) sein/reting kiri
Coklat : (+) lampu kota
Hitam-Merah : (+) spul CDI
Hitam-Putih : (+) kunci kontsk
Hitam-Kuning: (+) koil
Biru-Kuning : (+) pulser CDI
Hijau-Kuning: (+) lampu rem
2. YAMAHA
Hitam : (-) masa, berlaku untuk semua negatif
Hijau : (+) arus beban penerangan
Merah : (+) arus positif dari aki
Kuning : (+) lampu jauh
Coklat : (+) sein/reting kiri
Hijau : (+) arus beban (penerangan, dll)
Putih-Merah : (+) pulser CDI
Hijau-Hitam : (+) rem
3. SUZUKI
Hitam-Putih : (-) masa, berlaku untuk semua negatif
Putih-Merah : (+) pengisian dari magnet
Putih-Biru : (+) koil ke CDI
Putih-Hitam : (+) lampu rem
Kuning-Putih: (+) penerangan/lampu
Biru-Kuning : (+) pulser ke CDI
Merah : (+) aki
Oranye : (+) kunci kontak
Abu-abu : (+) lampu belakang
Hijau Muda : (+) Sein/reting kanan
Hitam : (+) sein/reting kiri
4. KAWASAKI
Hitam-Kuning: (-) masa, berlaku untuk semua negatif
Putih-Merah : (+) aki
Merah-Hitam : (+) lampu jauh
Merah-Kuning: (+) lampu dekat
Abu-abu : (+) Sein/reting kanan
Hijau : (+) sein/reting kiri
Biru : (+) lampu rem
Merah : (+) lampu belakang
Coklat : (+) klakson
Beda Pengapian AC dan DC
Mengetahui jenis pengapian sepeda motor sangat penting untuk
melakukan perbaikan kelistrikan maupun menerapkan berbagai aplikasi
pendukung kelistrikan semisal kunci rahasia, alarm dan pekerjaan penting
lainnya. Selain itu, dengan mengetahui seluk beluk pengapian sepeda
motor akan lebih mudah melakukan trouble shooting atau analisa
kerusakan.
Kurangnya
pengetahuan tentang jenis pengapian bisa berakibat fatal terhadap proses
perbaikan, analisa kerusakan bahkan terhadap keselamatan kerja. Adapun
untuk pemasangan aplikasi yang lain semisal pemasangan kunci rahasia dan
alarm justru bisa merusak salah satu komponen system pengapian itu
sendiri maupun komponen yang akan di aplikasi. Untuk itu disini kami
paparkan perbedaan signifikan terkait jenis pengapian AC dan pengapian
DC
Pengapian AC | Pengapian DC |
Tidak ada sekering pengapian | Ada sekering pengapian |
Suplay arus didapat dari spull CDI | Suplay arus didapat dari aki |
Kabel kunci kontak lebih dari 2 kabel | Kabel kunci kontak kebanyakan 2 kabel |
Contoh kendaraan : grand, supra, tiger, prima, f1Z, RX King dll. | Contoh kendaraan : shogun, thunder, megapro, supra 125 dll |
Langganan:
Postingan (Atom)